ACARA IV
UJI
SANITASI AIR DALAM PENGOLAHAN PANGAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air
memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan
jasad-jasad lain. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk
minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Air yang diperlukan adalah air
yang memenuhi persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia,
bakteriologis dan radioaktif. Air selain merupakan kebutuhan pokok bagi manusia
juga dapat menjadi sarana penyebaran penyakit ataupun keracunan (Ananda, 2012).
Air
yang tidak tercemar didefinisikan sebagai air yang tidak mengandung bahan-bahan
asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air
tersebut dapat dipergunakan secara normal. Air yang bersih dan berkualitas
ialah air yang bebas bakteri dan racun serta mengandung berbagai jenis mineral.
Air yang ada di alam bukanlah air yang didapat sebagai air murni, melainkan
sebagai air yang mengandung berbagai macam zat baik yang terlarut maupun yang
tersuspensi.
Pengujian
air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi
yang sangat penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup. Pengujian air
secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan dengan kehadiran bakteri indikator
seperti koliform. Salah satu cara pemeriksaan bakteri koliform adalah dengan
metode MPN. Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum ini untuk menguji
sanitasi dari berbagai jenis sumber air.
Tujuan
Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkat cemara mikrobiologis
pada beberapa sumber air untuk pengolahan pangan.
TINJAUAN PUSTAKA
Air
memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan
jasad-jasad lain. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk
minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Air yang diperlukan adalah air
yang memenuhi persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia,
bakteriologis dan radioaktif. Air selain merupakan kebutuhan pokok bagi manusia
juga dapat menjadi sarana penyebaran penyakit ataupun keracunan (Ananda, 2012).
Air
merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat juga
merupakan suatu substansi yang berbahaya karena air dapat membawa
mikroorganisme patogen dari zat-zat kimia yang bersifat racun. Banyaknya
kontaminan dalam air memerlukan standar tertentu untuk menjamin kebersihannya.
Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen sangat berbahaya untuk diminum.
Ada beberapa organisme yang termasuk katagori bakteri koliform yaitu Escherichia coli, Enterococcus dan Clostridium. Di Indonesia bakteri indikator
air terkontaminasi adalah Escherichia
Coli (Gause, 2006).
Bakteri
koliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penentuan
kualitas sanitasi makanan dan air. Koliform sendiri sebenarnya bukan penyebab
dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri jenis ini mudah untuk dikultur
dan keberadaannya dapat digunakan sebagai indikator keberadaan organisme
patogen seperti bakteri lain. Bakteri koliform dijadikan sebagai bakteri
indikator karena mudah serta cepat dikenali dalam tes laboratorium. Kelompok
bakteri koliform antara lain Escherichia
coli, Enterobacter aerogenes dan Citrobacter
pruendii. Keberadaan bakteri ini dalam air juga menunjukkan adanya bakteri
patogen lain misalnya Shigella.
Semakin sedikit kandungan koliform maka kualitas air semakin baik (Selamet,
2009).
Metode
MPN merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak langsung. Metode MPN
terdiri dari tiga tahap yaitu uji pendugaan, uji konfirmasi dan uji
kelengkapan. Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah mikroba
didalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh
berbentuk padat dengan melakukan pengenceran terlebih dahulu. Metode MPN
merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan koliform sehingga
diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform dalam sampel yang diuji
(Pakadang, 2010).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Oktober 2016 di Laboratorium Mikrobiologi
Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
Alat
dan Bahan Praktikum
a.
Alat-alat Praktikum
Adapun
alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cawan petri, botol marjan,
botol UC, pipet mikro, inkubator, tissue, kertas label, lampu bunsen, blue tip, yellow tip, vortex, tabung
reaksi, tabung durham, rak tabung reaksi, plastik, karet dan korek api.
b.
Bahan-bahan Praktikum
Adapun
bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air isi merk RINJANI, air
merk CLEO, air merk AQUA, air merk NARMADA, air sumur Gomong, air sumur
Kekalik, air sumur Dasan Agung, air PDAM, air galon, alkohol, media Plate Count Agar (PCA), Eosin Methylene Blue Agar (EMBA), media Lactose Broth (LB) dan larutan buffer
fosfat.
Prosedur
Kerja
a.
Uji Total Mikroba
1.
Diambil 1 ml sampel air dengan sifat yang dimasukan ke
dalam tabung reaksi steril yang berisi larutan pengencer (9ml) dan dianggap
sebagai pengenceran 10-1.
2.
Diambil 1 ml dari
pengenceran 10-1 dan dimasukan ke dalam tabung reaksi kedua.
3.
Dari segi pengenceran
tersebut masing-masing dipipet 0,1ml dan ditanam alam media PCA secara duplo.
4.
Diinkubasi pada suhu 37o
selama 48 jam.
5.
Diamati dan dihitung
jumlah koloni mikroba permililiter.
b.
Uji Penduga Koliform
1.
Disiapkan 7 tabung
reaksi yang berisi media LB
2.
Didalamnya dimasukkan
tabung durham dipasang terbalik.
3.
Dimasukkan sampai air
masing-masing 10ml sampel (5 tabung). Dimasukkan sampai air masing-masing 10ml
sampel (5 tabung) 1ml sampel (1 tabung) 0,1ml sampel (1 tabung).
4.
Diinkubasi pada suhu 37o
selama 48 jam.
5.
Diamati kekeruhan dan
pembentukan gas.
c.
Uji Penguat Koliform
1.
Adanya pembentukan gas
pada medium LB perlu diuji lanjut dengan uji penguat pada media EMBA.
2.
Diambil dengan ose dari
tabung reaksi MPN positif dan diinkubasi pada cawan berisi EMBA.
3.
Diinkubasi pada suhu 37oC
selama 24 jam.
4.
Diamati dan dihitung
dengan melihat tabel MPN 7 tabung.
HASIL
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Hasil Pengamatan
Tabel
4.1 Hasil Pengamatan Uji Total Mikroba
Klp.
|
Sampel
|
Pengenceran
|
Total
Mikroba (CFU/ml)
|
|||||
10-1
|
10-2
|
10-3
|
||||||
U1
|
U2
|
U1
|
U2
|
U1
|
U2
|
|||
1
|
Air minum
NARMADA
|
>250
|
>250
|
104
|
>250
|
>250
|
>250
|
>2,5x104
|
2
|
Air minum
AQUA
|
31
|
4
|
0
|
42
|
>250
|
>250
|
4,2x104
|
3
|
Air minum
INDOMARET
|
21
|
15
|
16
|
32
|
9
|
11
|
3,2x104
|
4
|
Air minum
CLEO
|
5
|
4
|
8
|
11
|
7
|
8
|
<2,5x102
|
5
|
Air minum
ANDA
|
8
|
200
|
1
|
18
|
4
|
14
|
2,0x104
|
6
|
Air PDAM
|
6
|
78
|
4
|
5
|
4
|
27
|
7,8x103
|
7
|
Air gallon
|
44
|
38
|
9
|
4
|
2
|
8
|
3,8x103
|
8
|
Air sumur
Gomong
|
7
|
15
|
3
|
9
|
21
|
14
|
<2,5x102
|
9
|
Air sumur
Kekalek
|
22
|
32
|
17
|
16
|
10
|
16
|
3,2x101
|
10
|
Air sumur
Ds. Agung
|
120
|
180
|
144
|
188
|
230
|
144
|
1,5x104
|
Tabel
4.2 Hasil Pengamatan Uji Penduga Koliform
Klp
|
Sampel
|
Tabung Reaksi
|
Koliform (koloni)
|
||
10 ml
|
1 ml
|
0,1 ml
|
|||
1
|
Air
minum NARMADA
|
0
|
1
|
0
|
2,0
|
2
|
Air
minum AQUA
|
1
|
1
|
0
|
4,4
|
3
|
Air
minum INDOMARET
|
1
|
0
|
1
|
3,0
|
4
|
Air
minum CLEO
|
0
|
1
|
0
|
2,0
|
5
|
Air
minum ANDA
|
1
|
0
|
1
|
3,0
|
6
|
Air
PDAM
|
3
|
1
|
0
|
12,0
|
7
|
Air
gallon
|
5
|
0
|
0
|
38,0
|
8
|
Air
sumur Gomong
|
3
|
1
|
1
|
12,0
|
9
|
Air
sumur Kekalek
|
5
|
1
|
1
|
>240,0
|
10
|
Air
sumur Ds. Agung
|
5
|
1
|
1
|
>240,0
|
Hasil Perhitungan
1.
Air minum
NARMADA =
x10-3
= > 2,5x104 CFU/ml
2.
Air minum
AQUA =
x10-3
= 4,2x103 CFU/ml
3. Air minum INDOMARET=
x10-3
=
3,2x103 CFU/ml
4.
Air minum
CLEO =
x10-3
= <2,5x102 CFU/ml
5.
Air minum
ANDA =
x10-3
= 2,0x103 CFU/ml
6.
Air PDAM =
x10-3
= 7,8x102 CFU/ml
7.
Air galon =
x10-3
= 3,8x103 CFU/ml
8.
Air sumur
Gomong =
x10-3
= <2,5x102
CFU/ml
9.
Air sumur
Kekalek =
x10-3
= 3,2x103 CFU/ml
10.
Air sumur
Dasan Agung =
x10-3
=
x102
=
x102
= 1,5x104 CFU/ml
PEMBAHASAN
Air merupakan materi
esensial bagi makhluk hidup, karena makhluk hidup memerlukan air untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap
mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh
dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler. Pemeriksaan air secara
mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi yang
penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan
secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat dipakai
sebagai derajat pencemaran (Hardiyansyah, 2014).
Praktikum
ini dilakukan untuk menguji sanitasi beberapa jenis air yang didapat dari
beberapa sumber seperti air minum NARMADA, air minum merk AQUA, air minum merk
INDOMARET, air minum merk CLEO, air minum merk ANDA, air PDAM, air gallon, air
sumur Gomong, air sumur Kekalek dan air sumur Dasan Agung. Uji yang dilakukan
adalah uji penentuan mikroba dan uji penduga koliform. Menurut Wandrivel, Netty
dan Yuniar (2012), air minum yang aman bagi kesehatan apabila memenuhi
persyaratan secara fisika, kimia, mikrobiologi adalah total bakteri koliform
dan Escherichia coli. Penentuan
kualitas air secara mikrobiologi dilakukan dengan Most Probable Number Test.
Berdasarkan
hasil pengamatan dan perhitungan jumlah total mikroba yang tumbuh pada sampel
air minum NARMADA adalah >2,5x104, air minum merk AQUA adalah
4,2x104, air minum merk INDOMARET adalah 3,2x104, air
minum merk CLEO adalah <2,5x102, air minum merk ANDA adalah
2,0x104, air PDAM adalah 7,8x103, air gallon adalah
3,8x103, air sumur Gomong adalah <2,5x102, air sumur
Kekalek adalah 3,2x101 dan air sumur Dasan Agung adalah 1,5x104.
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa jumlah mikroba yang tumbuh pada setiap
sampel air yang diteliti adalah banyak, artinya setiap sampel yang digunakan
tidak cukup bersih untuk digunakan dalam proses pengolahan bahan makanan.
Jumlah mikroba terkecil terdapat pada sampel air sumur kekalek. Hal ini
kemungkinan disebabkan kesalahan dalam proses praktikum dan kurang higienis
dari praktikan sendiri. Sedangkan jumlah mikroba terbanyak terdapat pada sampel
air minum NARMADA dengan jumlah >2,5X104 koloni/ml. Hal ini
kemungkinan disebabkan kesalahan dalam proses praktikum dan kurang higienis
dari praktikan sendiri. Sedangkan tanah sendiri merupakan tempat tumbuh yang
baik bagi mikroorganisme termasuk jenis koliform seperti Escherichia coli.
Uji
penduga koliform adalah salah satu uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya
bakteri koliform. Metode yang digunakan adalah metode MPN. Berdasarkan hasil
pengamatan jumlah bakteri koliform air minum NARMADA ADALAH 2,0 koloni, air
minum merk AQUA adalah 4,4 koloni, air minum merk INDOMARET adalah 3,0 koloni,
air minum merk CLEO adalah 2,0 koloni, air minum merk ANDA adalah 3,0 koloni,
air PDAM adalah 12,0 koloni, air gallon adalah 38,0 koloni, air sumur Gomong
adalah 12,0 koloni, air sumur Kekalek >240,0 koloni dan air sumur Dasan
Agung >240,0 koloni. Dari hasil tersebut, air minum merk NARMADA dan air
minum merk CLEO mengandung paling sedikit bakteri koliform. Menurut standar WHO
dalam Anonim (2012), semua sampel tidak boleh mengandung E. coli dan sebaiknya juga juga bebas dari bakteri koliform. Dalam
setiap tahun, 95% dari sampel-sampel tidak boleh mengandung koliform dalam 100
ml, tidak ada sampel yang mengandung E.
coli dalam 100 ml, tidak ada sampel yang mengandung koliform lebih dari 10
dalam 100 ml, tidak boleh ada koliform dalam 100ml dalam dua sampel yang
berurutan.
Air
yang bersih dan berkualitas adalah air yang bebas bakteri serta racun dan
mengandung berbagai jenis mineral. Air yang berkualitas dan higienis adalah air
yang cocok untuk dikonsumsi. Syarat-syarat air minum adalah tidak berbau,
berasa, berwarna, tidak mengandung logam berat dan tidak mengandung
mikroorganisme yang berbahaya. Bakteri yang di temukan tidak secara langsung
menimbulkan penyakit namun menunjukkan tingkat tsanitasi yang rendah
(Sholihahdi, 2014).
Koliform
merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi
kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produk-produk
susu. Dalam metode uji penduga koliform dengan MPN, hasil positif ditunjukkan
dengan adanya kekeruhan dan gelembung udara pada tabung durham dalam media Lactose Broth. Kekeruhan dan gelembung
udara terbentuk karena sifat bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa dalam
media Lactose Broth menghasilkan asam
dan gas. SNI yang menyangkut kualitas air untuk pegolahan adalah SNI No.
6421.2014 yang mensyaratkan air minum bebas dari Ezcherichia coli, Entericocci, dan Pseudomonas aerogenosa.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpula sebagai
berikut :
1.
Pemeriksaan secara
mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi yang
sangat penting dalam menunjang kehidupan mahluk hidup.
2.
Parameter wajib dalam
penentuan kualitas air secara mikrobiologi adalah total bakteri koliform dan Escherechia coli.
3.
Air sumur kekalek yang
paling sedikit total mikrobanya kemungkinan terjadi kesalahan pada saat
praktikum.
4.
Pada uji penduga
koliform menunjukkan hasil koliform yang paling sedikit adalah air minum merk
NARMADA dan merk CLEO.
5.
Syarat-syarat air
berkualitas adalah tidak berbau, berasa, berwarna, tidak mengandung logam berat
dan tidak mengandung mikroorganisme berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar