TUGAS TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN
PROTEIN SEL TUNGGAL
PROTEIN SEL TUNGGAL (Single Cell Protein)
Pendahuluan
Fakta
menunjukkan bahwa dunia sedang mengalami masa krisis banyaknya penduduk yang
terlantar akibat kekurangan bahan pangan. Sebagian besar orang di negara
berkembang dilaporkan berada dalam status kelaparan yang disebabkan oleh
kekurangan sumber dan akses untuk mineral, protein, vitamin, dan makanan gizi.
Kekurangan protein dalam tubuh menyebabkan penyakit kwasiorkor. Penyakit ini ditandai
dengan pengecilan otot, perubahan mental, infeksi, anemia, diare, serta ganggan
pada kulit. Krisis ini bisa diselesaikan dengan memberikan makanan fungsional
yang mengandung protein tinggi. Makanan protein tinggi diantaranya telur,
daging, protein sel tunggal. Salah satu makanan protein tinggi adalah bahan
pangan yang terbuat dari mikroalga Spirulina platensis. Mikroalga
ini tidak hanya bertindak sebagai sumber protein sel tunggal, tetapi juga
memberikan beberapa manfaat lainnya antara lain sumber karotenoid, klorofil,
serta sumber mikronutrien (Christwardana, 2013).
Protein sel tunggal merupakan produk
pengembangan bahan makanan berkadar protein tinggi yang berasal dari mikroba
melalui mekanisme bioteknologi. Pemanfaatan mikroorganisme tersebut dilakukan
untuk menghasilkan kualitas produk makanan berprotein tinggi. Dalam
memproduksi protein sel tunggal adalah dengan cara fermentasi yang bertujuan
untuk mengoptimalkan konversi substrat menjadi massa mikrobial. Makanan yang berasal dari mikroorganisme
disebut dengan protein sel tunggal (PST) atau disebut juga single cell protein (SCP). Contoh mikroorganisme protein sel
tunggal yaitu jamur Fusarium graminearum yang
mengandung protein 45% dan lemak 13%. Fusarium
sangat bergizi seperti halnya daging. Kelebihannya adalah memiliki
kandungan serat tinggi dan bebas kolesterol. Hifa jamur Fusarium merupakan makanan yang sangat bergizi disebut dengan
mikoprotein (Aryulina, 2006).
Keunggulan
Kekurangan
protein dalam tubuh menyebabkan penyakit kwasiorkor. Krisis ini bisa
diselesaikan dengan memberikan makanan fungsional yang mengandung protein
tinggi. Salah satu makanan protein tinggi adalah bahan pangan yang terbuat dari
mikroalga Spirulina platensis. Mikroalga ini tidak hanya
bertindak sebagai sumber protein sel tunggal, tetapi juga memberikan beberapa
manfaat lainnya antara lain sumber karotenoid, klorofil, serta sumber mikronutrien
(Christwardana, 2013).
Protein sel tunggal yang terdapat pada Spirulina sp. dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu jenis mikrokapsul dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Tujuan pembuatan
mikroenkapsulasi ini adalah mencegah vitamin atau nutrisi yang ada di dalam
pakan larut ke dalam air, sehingga pakan lebih ekonomis dan tidak mencemari
air. Mikroenkapsulasi dapat juga dilakukan pada mikroba yang bermanfaat untuk
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit tertentu (Sukardi, 2014). Keunggulan
lain dari protein sel tunggal sebagai berikut:
a.
Kadar protein yang di hasilkan lebih
tinggi di bandingkan protein yang berasal dari kedelai dan hewan.
b.
Mikroorganisme memiliki masa
pertumbuhan yang cepat, sehingga proses produksinya juga berlangsung cepat dan
dapat di hasilkan dalam jumlah besar.
c.
Produksi protein sel tunggal tidak
bergantung pada iklim dan musim.
d.
Biaya yang di keluarkan untuk proses
produksinya tidak besar, karena medium yang digunakan untuk mikroorganisme
kebanyakan berasal dari limbah.
Kekurangan
Mikroorganisme mempunyai kadar asam
nukleat yang cukup tinggi jika dikonsumsi terus menerus oleh manusia dapat
menimbulkan gangguan metabolik seperti penyakit tulang. Mikroorganisme yang
berperan sebagai protein sel tunggal dikelilingi dinding sel polisakarida yang
kaku dan harus dipecah untuk mengeluarkan protein intraseluler yang diharapkan.
Prosedur pemecahan dinding sel memakan waktu dan energi dalam pengolahannya.
Sehingga ketika dilakukan percobaan pemberian makan pada ternak dan manusia
dengan protein sel tunggal mikroorganisme masih menujukkan kemungkinan adanya
masalah keracunan, dan membutuhkan penelitian lebih lanjut (Purnomo, 2013).
Masalah yang bersifat keagamaan dan estetika masih
mempengaruhi penerimaan protein sel tunggal sebagai sumber bahan pangan untuk
manusia. Selain itu kekurangannya yaitu adanya dinding sel yang mengandung
selulosa yang merupakan bahan yang sulit di cerna manusia, adanya kandungan
asam nukleat yang cukup tinggi. Asam nukleat juga sulit di cerna sehingga dapat
menyebabkan terjadinya asam urat.
DAFTAR
PUSTAKA
Aryulina, Diah. 2006. Biologi
SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Christwardana, M.
2013. Spirulina Platensis: Potensinya Sebagai Bahan
Pangan Fungsional.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol. 2 No.1
Purnomo, Hari. 2013. Ilmu
Pangan. Jakarta: UI Press.
Sukardi,
Purnama. 2014. Mikroenkapsulasi Protein Sel Tunggal dari Berbagai Jenis
Mikroalga.
Jurnal Akuakultur Indonesia.
Vol. 13 (2), 115–119
http://biologipedia.blogspot.co.id/2010/10/protein-sel-tunggal.html
(diakses
pada tanggal 21
September
2016)
According to Stanford Medical, It's really the one and ONLY reason women in this country live 10 years more and weigh 19 KG less than us.
BalasHapus(Just so you know, it is not related to genetics or some secret diet and really, EVERYTHING related to "how" they eat.)
BTW, What I said is "HOW", not "what"...
TAP on this link to discover if this quick questionnaire can help you discover your true weight loss possibilities